Fokus Satu Saja yang Perlu
Kredit Foto: Pexels.com |
Bacaan Alkitab: Lukas
10:38-42
Sebentar
lagi kita akan memasuki masa Natal. Atau lebih tepatnya memasuki Masa Adven,
Natal, dan juga tahun baru. Bagi orang Kristen, inilah puncaknya acara orang
Kristen, karena di bulan Desember akan merayakan (atau memperingati) Natal.
Menjelang
Natal tersebut, jemaat gereja akan mulai sibuk, entah disibukkan atau
menyibukkan diri, dengan berbagai persiapan kepanitiaan Natal, mulai dari acara
hingga dekorasi. Semua sibuk. Sebagian orang bilang bersukacita dengan
kesibukan ini, sebagian lain merasa terganggu.
Saking
fokusnya dengan kesibukan menyiapkan acara utama, kita sampai lupa pada acara
utamanya dan maknanya itu sendiri. Karena
itu orang akan terbagi menjadi orang yang bersukacita dan orang yang
berdukacita. Yang bersukacita mengerjakan dengan hati, yang berdukacita
mengerjakan dengan bersungut-sungut karena fokus dan mengeluh pada prosesnya,
tidak ada maknanya dan tujuannya.
Seperti
yang dialami Maria dan Marta ketika menjamu Tuhan Yesus. Dalam suatu
perjalanan, Yesus dan murid-muridnya tiba di sebuah kampung. Ia dan
murid-muridnya mampir di rumah dua bersaudara Maria dan Marta.
Ketika
Yesus mampir, Ia bersabda di rumah itu, dan Maria mendengarkan dia dengan
seksama, berfokus pada satu hal: Tuhan Yesus. Namun, tidak dengan Marta. Marta
justru sibuk dengan kesibukkannya sendiri. Ia sibuk memikirkan dan melakukan
melayani Yesus. Marta memecah fokusnya.
Karena
jengkel dan iri, Marta ‘memakai’ Yesus untuk memarahi Maria. Tapi, jawab Yesus
justru lain: "Marta,
Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya
satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan
diambil dari padanya."
Kisah Marta, bisa jadi sama dengan ilustrasi
di awal tadi. Kadang kita sibuk dengan urusan kepanitiaan atau bahasa kasarnya:
urusan duniawi, daripada kita mengurusi urusan rohani kita. Karena fokus pada
hal tersebut, kita jadi lupa akan makna dan tujuannya. Seperti kita sibuk
mengurusi dekorasi Natal yang mewah, sehingga kita lupa akan makna Natal berupa
kesederhanaan dan sukacita kelahiran Yesus.
Kebanyakan orang juga begitu. Mempunyai
banyak tujuan hidup, sehingga tidak bisa fokus ke salah satunya. Karena tidak
fokus itulah, bisa-bisa tujuannya sama sekali tidak ada yang tercapai. Mereka terlalu
memikirkan dan melakukan banyak cara untuk mencapai banyak tujuan yang beragam,
sehingga itu akan menyusahkan diri sendiri dan selalu merasa kuatir.
Padahal, Tuhan Yesus berkata bahwa
kita tidak perlu kuatir, kita hanya perlu fokus pada satu saja, yang terbaik. Karena
fokus pada satu, dan yang terbaik, itulah, bagian kita akan diberikan Tuhan dan
tidak akan diambil. Hal yang berlaku pada tujuan hidup kita, cita-cita kita. Bisa
juga berlaku pada kita yang menemukan kekasih hati kita. Mempunyai satu fokus,
dan tidak memberi atau memecah fokus kita pada yang lain. Dan akan seperti pada
Tuhan Yesus ketika berkata pada Marta tadi: “Tetapi hanya satu saja yang perlu:
kamu telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari
padanya."
"Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
FOLLOW INSTAGRAM: @nicopurwanto
TWITTER: @nicoerdi
Komentar
Posting Komentar
Silakan beri komentar, saran, atau kritik