Arsenal vs Liverpool, Antara Kado Natal, Kudeta, dan Balas Dendam
Akhir
pekan ini, kita akan terfokus pada lebih dari satu hal: Natal, el clasico Real Madrid vs Barcelona, dan
juga big match Liga Primer Inggris,
Arsenal vs Liverpool.
Untuk
pertandingan sepak bola yang terakhir ini sepertinya pamornya masih kalah
dengan el clasico dan Natal. Tapi,
sebenarnya ini adalah pertandingan panas papan atas Liga Inggris musim ini,
meski sepertinya (mungkin) tipis peluangnya untuk menjuarai Premier League
2017/18. Tidak konsisten yang jadi masalah bagi The Gunners maupun The Reds.
Apalagi saat ini Liverpool yang ada di peringkat 3 saja terpaut 18 poin dari
sang pemuncak klasemen sementara, Manchester City.
Skuat
The Gunners sedang dalam kepercayaan tinggi setelah tengah pekan ini mencapai
semifinal Piala Liga Inggris setelah mengalahkan West Ham di perempat final
lewat gol tunggal mantan pemain Manchester United, Danny Welbeck.
Faktor
tuan rumah bakal jadi keuntungan juga untuk pasukan London Utara tersebut. Dalam
dua pertandingan terakhir Arsenal mampu menang di Stadion Emirates dengan skor identik
1-0. Masing-masing melawan Newcastle di Liga dan kontra West Ham dalam ajang
Piala Liga.
Kendati
demikian, faktor bermain di hadapan pendukung sendiri bukan jaminan The North
Londoners mampu meraih kemenangan. Di musim lalu, di pertandingan pembuka Liga
Inggris 2016/17, Arsenal justru takluk 3-4 di Emirates dari Liverpool, yang di dua
musim sebelumnya (2014/15) di tempat yang sama Arsenal membantai skuat arahan
Brendan Rodgers kala itu dengan skor 4-1. Sekali lagi, faktor kandang bukan
jaminan tiga poin bagi anak asuh Arsene Wenger.
Jika
menilik rekor pertemuan di lima pertemuan terakhir antara kedua kubu, Arsenal
sama sekali tidak pernah meraih kemenangan, dengan perincian tiga kali kalah
dan dua kali imbang.
Kekalahan
itu salah satunya di paruh pertama Liga Inggris musim ini, di mana pertandingan
yang berlangsung di Anfield tersebut berakhir dengan kemenangan telak empat gol
tanpa balas kubu Anfield atas tim tamu.
Di
musim lalu, Arsenal dua kali kalah dalam dua kali pertemuan. Di musim sebelumnya
lagi, dalam dua kali pertemuan, tidak ada pemenang antara tim London Utara dengan
tim asal Merseyside tersebut.
Di
kubu Liverpool, sepertinya Juergen Klopp juga punya rasa percaya diri untuk
menaklukkan Arsenal. Sang manajer berkebangsaan Jerman tersebut mengatakan
bahwa dia telah hafal dan paham dengan taktik permainan anak asuh Arsene
Wenger.
Namun,
kemudian ia mengatakan bahwa ia tidak ingin pernyataan tersebut menjadi bumerang
bagi timnya, karena Arsenal juga tim yang dengan cepat mengubah strategi
permainannya, disesuaikan dengan lawan yang dihadapi.
Tentu
akan jadi pertandingan yang menarik. Apalagi saat ini kedua tim hanya terpaut
satu poin saja. Liverpool berada di peringkat ke-4 dengan 34 poin, sedangkan
Arsenal berada persis satu strip anak tangga di bawahnya dengan perolehan 33
poin.
Rekam
jejak Merseyside merah dalam laga tandang belakangan ini juga mengesankan. Selalu
menang, bahkan dengan skor telak dengan minimal margin tiga gol. Namun, perlu
digarisbawahi bahwa laga-laga tersebut Liverpool “hanya” menghadapi tim-tim
papan bawah.
Di
pertandingan big match kali ini, di
kubu Arsenal kita tidak akan menyaksikan beberapa pemain, yaitu Olivier Giroud,
Aaron Ramsey, Jack Wilshere, dan mungkin Francis Coquelin.
Kehilangan
Olivier Giroud tentu kerugian besar bagi Arsenal. Striker timnas Prancis itu
memang kalah bersaing dengan kompatriotnya, Alexandre Lacazette, soal masuk
susunan sebelas awal. Namun, pemain yang baru saja mendapat penghargaan Puskas
Award tersebut sekarang mempunyai label khusus sebagai “super-sub”. Terkadang ia tampil di babak kedua, kemudian datang sebagai
pahlawan kemenangan atau pun menyelamatkan timnya dari kekalahan lewat
gol-golnya. Tentu sebuah kerugian tanpa kehadiran pria berpostur tinggi besar
tersebut.
Di
kubu Liverpool sendiri sepertinya “hanya” kehilangan Joel Matip dan Alberto
Moreno. Namun, aktor utama Liverpool sebenarnya adalah Mohamed Salah. Pemain asal
Mesir tersebut saat ini sedang on-fire.
Ia adalah pencetak gol terbanyak sementara dengan torehan 14 gol, dan juga 20
gol di semua ajang.
Hasil
imbang, apalagi kekalahan, bukanlah pilihan bagi Arsenal maupun Liverpool. Jika
Arsenal menang, ini berarti mereka mengudeta posisi The Reds di posisi 4
klasemen Liga Inggris dan Arsenal “kembali” ke habitatnya di posisi tersebut. Kemenangan
juga sekaligus menuntaskan dendamnya atas Liverpool setelah dipermalukan di pertemuan
pertama.
Menang
juga harga mati bagi Liverpool. Selain memperpanjang rekor kedigdayaan atas Arsenal,
kemenangan juga berarti tetap menjaga asa mengejar Manchester City di
singgasana Premier League –meski peluangnya tipis--.
Dan
yang pasti kemenangan di pertandingan tersebut akan jadi sebuah kado Natal yang
indah bagi para pemain, manajer, dan fans di hari Natal dua hari berikutnya.
Saya
harap juga pertandingan ini nantinya akan jadi pertandingan yang seru, bahkan
bisa mengalahkan serunya el clasico
di negeri Matador, yang akan berlangsung setelahnya.
Dan
tentu saja, semoga Arsenal yang bisa membalas kekalahan di pertemuan pertama
musim ini. COYG!
Selamat
(menjelang) Natal!
Komentar
Posting Komentar
Silakan beri komentar, saran, atau kritik